Pulau Osea, Tempat Dimana Orang Membayar Mahal Hanya Untuk Di Dengar


Pada tahun 1903, seorang pengusaha kaya, Nicholas Charrington, membeli sebuah pulau pribadi di wilayah Inggris. Pulau itu dinamakan dengan Osea Island. Pulau Osea tidak begitu jauh dari kota London, cukup dengan kisaran 20 menit bisa dicapai dengan helikopter.

Tanpa ditata, pulau Osea sudah sangat  indah,  selain dikelilingi oleh laut biru, pantainya sangat luas, indah dan bersih. Dan setelah dibeli Nicholas, ia menata habis-habisan seluruh pulau itu. Sejumlah perancang interior dan landscape ternama diminta untuk menata Osea dengan apik sekali.

Di tengah pulau itu didirikan beberapa bangunan sangat anggun yang dikelilingi dengan taman yang luas, penuh dengan bunga warna warni. Di sisi lain bangunan itu, terbujur sebuah kolam renang ‘Edgeless’ yang bagaikan menyatukan antara laut dan langit. Belum lagi dengan jalan setapak dipenuh dengan patung patung mahal dari pemahat terkenal di Eropa.

Interior bangunan juga tidak kalah mewahnya, ruangannya penuh dengan perabot mewah dan anggun, penuh dengan berbagai fasilitas yang termodern, baik itu dapur, sauna, fitness centre, ruangan game, perpustakaan, belasan theater mini, hingga kamar tidur.

Ruangannya terdapat berbagai lukisan mahal yang indah. Bangunan ini sungguh bagaikan Hotel berbintang 5 plus. Ketika Brenda Quinn, seorang psikiater ternama, diundang menginap di pulau Osea, ia sangat terkesan, kemudian muncul ide untuk mengubah pulau itu menjadi tempat rehabilitasi. Dan idenya mendapat sambutan dari alih waris Nicholas.

Sehingga tahun 2005, Pulau Osea mulai dijadikan sebagai tempat rehabilitasi. Tentu  bukan tempat rehabilitasi biasa, tetapi tempat rehabilitas mental, yang hanya ditargetkan pada mereka yang berkatong sangat Tebal. Bayangkan, biaya penginapan serta berbincang-bincang saja dikenakan biaya dua ratus juta rupiah per minggu.

Walaupun harganya yang selangit, tempat rehabilitasi yang bernama “CAUSEWAY Retreat” dengan 15 kamar itu, dipenuhi oleh peminatnya. ‎​Calon penghuni diharuskan antre menunggu gilirannya hingga beberapa bulan lamanya.

Yang lebih UNIK lagi dari “Causeway Retreat’, pasien tidak diobati secara medis, bak sebuah rumah sakit atau klinik, tetapi pasien hanya diminta untuk Rileks Semaksimal mungkin dalam pulau itu, Brenda akan  mengajak mereka untuk menceritakan tekanan atau masalah pribadi mereka.

Dan setelah mereka mengeluarkan semua masalah mereka, terlihat menjadi tenang dan rileks. Satu satunya obat yang diberikan hanya obat penenang, itu pun kalau dirasakan perlu.

Orang orang kaya ini rela mengeluarkan uang sedemikian besar ini, hanya untuk sekedar ada yang bisa menampung dan sharing tekanan atau masalah mereka, tanpa ingin publik mengetahui bahwa mereka sedang dalam kondisi tertekan dan ada masalah.

Karena semua staff ‘Causeway Retreat’ dilarang keras untuk membocorkan identitas pasiennya, apalagi masalahnya.

Belajar dari pasien "Causeway Retreat", kita sadar betapa pentingnya untuk men-sharing masalah, tekanan, atau kesalahan kita pada orang yang tepat. Dan jika kita berani untuk mengungkapkannya, maka kita tidak perlu membayar mahal. Asalkan Anda berani terbuka serta mengakui kesalahan Anda pada orang yang tepat. Anda akan terlepas dari perasaan bersalah yang akan terus menekan.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url