Jangan Pernah Membantu Kupu-kupu Keluar Dari Kepompongnya!


Suatu ketika ada seorang guru biologi yang sedang mengajarkan kepada para muridnya bagaimana seekor ulat berubah menjadi kupu-kupu. Dia mengatakan kepada siswanya bahwa dalam beberapa jam, kupu-kupu akan berjuang untuk keluar dari kepompong.

Dan ia mengingatkan muridnya agar tidak ada yang membantu kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Guru itu kemudian meninggalkan kelas sebentar. 

Para siswa menunggu kupu-kupu keluar dari kepompong dan hal itu terjadi. Kupu-kupu itu berjuang untuk keluar dari kepompongnya dengan susah payah, dan salah satu siswa merasa kasihan dan memutuskan untuk membantu kupu-kupu keluar dari kepompong dan tidak memperdulikan saran dari gurunya.

Dia lalu membuka kepompongnya sedikit agar kupu-kupu itu bisa dengan gampang untuk keluar. Namun, setelah kupu-kupu itu keluar dari kepompongnya, kupu-kupu tidak dapat terbang. Tidak lama kemudian kupu-kupu itu mati.

Ketika guru kembali ke kelas, ia diberitahu tentang apa yang telah terjadi. Dia menjelaskan kepada para siswa bahwa dengan membantu kupu-kupu, kita sebenarnya telah membunuh kupu-kupu itu.

Karena sudah hukum alam, kupu-kupu harus berjuang untuk keluar dari kepompongnya sendiri agar sayapnya semakin kuat dan mengembang. Anak itu membantu kupu-kupu dan kupu-kupu itu mati.

Melihat dari cerita inspirasi di atas kita bisa mengambil makna bahwa tidak ada sesuatu yang berharga dalam hidup ini yang datang tanpa perjuangan. Kita sering membantu orang lain karena kasihan, akan tetapi kita justru membuat mereka jadi tidak mandiri. Sehingga potensi mereka tidak berkembang dengan baik. 

Beri mereka kesempatan untuk berjuang dengan kemampuan sendiri, menjalani semua proses yang ada. Seringkali di dalam perjuanganlah kita mendapat kekuatan, agar ketika kita sudah cukup kuat, kita dapat terbang.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url