Kisah Inspiratif: Seorang Ayah yang Polos Dan Keledai


Rafael adalah seorang pria yang sangat polos, sangking polosnya, ia sangat gampang percaya terhadap hal apapun. Anak-anak di desa menyadari akan hal ini dan memanfaatkannya untuk berbuat iseng. Suatu hari, Rafael sedang dalam perjalanan ke pasar dengan anaknya untuk menjual keledai mereka. Di tengah perjalanan mereka melewati sekumpulan anak-anak desa yang sedang bermain.

Melihat kedua ayah dan anak tersebut sedang berjalan bersama keledai, Anak-anak desa itu menyarankan kepada sang Ayah agar ia menaikkan anaknya ke atas keledai supaya anaknya tidak kehabisan tenaga. Sang Ayah pun menaikkan anaknya di punggung keledai. 

Beberapa saat kemudian anak-anak desa itu mengejek anak itu karena dengan tega membiarkan ayahnya berjalan sementara ia enak-enak saja duduk di atas keledai. Mendengar ejekan tersebut, sang ayah dan anaknya akhirnya bertukar tempat. Sang ayah di atas keledai dan anaknya berjalan. 

Beberapa waktu kemudian anak-anak desa itu kembali mengejek sang ayah karena membiarkan anaknya yang lemah untuk berjalan dan menyarankan keduanya untuk menaiki keledai itu bersama-sama. Merasa bahwa ide itu adalah ide yang bagus mereka mengikutinya. 

Akibat kelelahan dinaiki oleh kedua ayah dan anak, keledai tersebut akhirnya tumbang. Anak-anak desa itu kemudian merasa muak dengan perlakuan duo ayah-anak terhadap keledai itu dan menyarankan mereka untuk membawa keledai ke dokter hewan. Lagi-lagi bapak dan anak itu mengikuti saran anak-anak desa itu dengan polosnya.

Di dalam perjalanan menuju dokter hewan, mereka bertemu dengan anjing liar. Anjing liar itu terus-menerus menggonggong kepada mereka. Keledai yang merasa ketakutan dan bingung berlari tanpa tujuan dan akhirnya terjatuh ke dalam sungai yang mengalir. Keledai itu hilang selamanya. 

Rafael akhirnya harus kehilangan keledainya hanya karena ia mengikuti semua yang disarankan tanpa berpikir jauh untuk dirinya sendiri.

Moral yang bisa di dapat dari cerita inspirasi ini: 
Orang sangat gampang sekali memberikan kritikan kepada seseorang dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Namun, kadang kala kritikan yang diberikan justru kritikan yang tidak membangun dan hanya melihat hal buruknya saja. Kita harus dengan bijak untuk memilih mana yang terbaik untuk kita, mana yang membangun kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url